Penelitian di bidang TIK

Peneliti bidang TIK diharapkan lebih melihat user needs (kebutuhan pengguna atau stakeholder), lebih membumi dan memprioritaskan penelitian ke arah mencari solusi kebutuhan riil masyarakat. Tentu peneliti bidang TIK akan semakin sibuk karena disamping harus memilih tema penelitian yang siap terap untuk masyarakat, juga unggul dan dapat bersaing secara internasional, dan apabila diperlukan dapat membantu mewujudkan sistem pemerintahan yang bersih.

Bahasa lainnya, penelitian yang dilakukan harus menjawab kepentingan beberapa stakeholder, yaitu:

  1. Masyarakat dan publik, untuk menuju masyarakat berbasis pengetahuan (knowledge based society) dan layanan elektronik (eServices)
  2. Pemerintah, untuk menuju eGovernment
  3. Industri, untuk menuju industri TIK yang global dan berdaya saing
  4. Lembaga Iptek, untuk menuju lembaga Iptek kelas dunia

Kemudian apa prioritas tema penelitian TIK yang direkomendasikan dalam buku putih tersebut? Ada 5 prioritas utama yang masing-masing memiliki bidang garapan seperti di bawah:

  1. Infrastruktur Informasi: jaringan informasi dan telekomunikasi, information exchange, digital broadcasting, perangkat keras komputer dan device pendukungnya, community access point
  2. Perangkat Lunak: sistem operasi, sistem aplikasi, bahasa pemrograman dan development tool, opensource, simulasi dan komputasi
  3. Kandungan (Content) Informasi: respositori dan information sharing, creative digital, data security, eServices
  4. Pengembangan SDM dan Kelembagaan: edukasi dan research center, sertifikasi dan kurikulum TIK, pengembangan software house lokal, inkubator bisnis dan competence center, pengembangan ICT park
  5. Regulasi dan Standardisasi: regulasi konvergensi TIK, pengembangan sistem insentif, standardisasi peralatan TIK, universal service obligation (USO)

Informasi lengkap masing-masing tema dapat didownload langsung dari draft buku putih yang ada di situs KNRT.

Di Indonesia sebenarnya dokumen-dokumen semacam Jakstranas Iptek, ARN dan buku putih ini masih menyisakan pekerjaan rumah. Diantaranya yang paling mencolok adalah bagaimana kita bisa mensinkronkan arah penelitian dan pengembangan, karena beberapa kementrian maupun departemen lain juga membuat kajian, kebijakan dan buku putih yang meskipun bertema sama tetapi sering isinya berbeda dan susah mencari titik temunya. Masalah kemudian adalah sosialisasi, mungkin perlu dipikirkan teknik sosialisasi yang lebih efektif secara kualitas dan kuantitas, karena seminar dan workshop sepertinya agak kurang efektif dalam proses diseminasi informasi dari kebijakan-kebijakan pemerintah.

Perkembangan TIK

Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.

Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.

Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics (telekomunikasi+informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital

Penelitian T I K

Sejarah Mesin Ketik

Mesin tik mula-mula di ciptakan oleh seseorang yang bernama Christopher L. Sholes pada tahun 1714. Sholes kemudian bekerja sama dengan Carlos Clidden dan Samuel W. Soule, mesin katik yang masih kasar it uterus dibuat lebih sempurna. Pada tahun 1868 didapatlah hak “Patent”, untuk penemuan baru ini dan pada tahun 1874 untuk pertama kalinya mesin ketik dipamerkan di pasar-pasar, tetapi mesin ketik yang dipamerkan itu bentuknya masih sangat kasar dan huruf-hurufnya masih memakai huruf besar semua (Capaital), baru pada tahun 1877 dibuatlah mesin ketik yang memakai huruf besar dan huruf kecil.

13 tahun kemudian Remington Compaany sudah dapat membuat mesin tik yang memenuhi syarat-syarat untuk dipakai di kantaor-kantor. Pada tahun 1890 mesin-mesin ketik membanjiri kantor-kantor dan perusahaan-prusahaan. Mulai saat itulah tejadi perubahan baru, di mana para klerek menulis surat-surat atau laporan-laporan tidak lagi memakai tangan, tetapi di tulis dengan jalan diketik.


Nama Mesin Ketik

Merk dari mesin tik banyak sekali, diantaranya : Royal, Remington, Underwood, Halda, Erika, IBM (International Business Machines), Smith Corona, Olympia, Olivetti, Continental, Oliver, Siemag, Adler, RC.Allen, Vios dan masih banyak lagi merk-merk yang lain.

Mesin tik ada yang berbentuk panjang (Lange wagen) dengan ukuran 11,,13,15,19,21 dan 27 inci, buatan Halda (1 inci = 2,54 Cm) model panjang dipergunakan oleh juru tik untuk mengetik daftar bilangan yang panjang-panjang.

Sedangkan huruf-hurauf mesin tik ada 2 macam, pertama, model PICA, hurufnya agak besar ( 1 inci terdiri dari 10 huruf) dan ke dua model Elite hurufnya lebih kecil dari Pica ( 1 inci terdiri dari 12 huruf).


Bagian-bagian mesin ketik

Kalau kita melihat sebuah mesin ketik, maka akan terlihat bagian-bagian sebagai berikut:

1. Rol (cylinder), yaitu penggulung kertas, digunakan untuk menggulung kertas tik.

2. Papan kertas (paper tble), di papan inilah kertas tik mulai dipasang

3. Mistar kertas (paper holder), yaitu yang menekan kertas tik dan diberi nomor

4. Pelepas kertas( Paper release lever), yaitu pengumpil untuk membebaskan kertas.

Jika pengumpil ini ditarik, kertas akan muah diambil dari rol, maksudnya untuk

meluruskan kertas bila terpasang miring.

5. Pelepas kereta (Carriage release lever), yaitu pengumpil yang terletak di sebelah

kanan dan kiri mesin. Jika alat ini ditarik, kertas (gandaran) akan bebas bergerak

bila di dorong kenana dan ke kiri.

6. Peoman karats (paper bail), alat yang harus selalu terletak pada angka nol. Jika kita

memasang kertas tik harus diputar menurut pedoman itu.

7. Pengatur jarak (line adjuster), yaitu alat guna mengatur jarak antara baris-baris ke

bawah,

8. Knop penggulung (cylinder knob), yaitu knop untuk memutar rol, terdapat di ujung

rol sebelah kanan dan kiri.

9. Pelepas rol (cylinder release lever) pengumpil untuk membabaskan penggulung

kertas, jika alat ini ditarik dapat diputar dengan bebas. Sebagian mesin tidak

mempunyai alat ini, dan untuk membebaskan rol biasanya cukup dengan manerik

knop penggulung.

10. Kait jarak baris (line spacer), dengan ditariknya kait jarak baris, berputarlah rol

ketas menurut jarak baris yang telah ditentukan, sedang kertas akan terdorong ke

kanan. Alat ini digunakan pada waktu akan mengtik di tiap-tiap baris baru.

11.Kunci kereta (carriage lock), digunakan untuk menagunci kereta, jika kunci ini ditarik, kereta tidak dapat bergerak ke kiri maupum ke kanan. Jadi mesin tidak dapat digunakan untuk mengetik karena dikunci.

12.Pembebas batas ketik (marginal release), walaupun kereta sudak tidak dapat

bergerak lagi bila diketik, artinya sudah sampai ke batas ketikan, tetapi kalaun alat

ini ditekan , kita masih dapat mengetik dua ketikan lagi. Jadi alat ini dipergunakan

bila kereta sudah sampai ke batas ketik, sedang bahan yang kita ketik masih kurang satu atau dua hurup lagi.

13. Tuts huruf besar (shift), Jika kita ingin mengetik huruf besar, kita harus menekan tuts ini, biasanya ditulis “shift” dan terkadang ditulis “shift- key”., tuts ini terdapat di sebelah kanan dan kiri. Perhatian : Baris tuts yang paling atas dan di sebelah kanan, biasanya diisi dengan dua tanda, untuk mengtik tanda-tanda yang sebelah atas, kita harus menekan tuts yang bertuliskan “Shift” itu juga.

14. Kunci penolong (Shift lock), gunanya jika kita ingin mengetik huruf-huruf besar semua, kita dapat menekan tuts yang bertuliskan “Shift Lock”. Jadi tuts yang bertuliskan “Shif” seperti diterangkan dalam nomor 13 di atas, gunanya hanya untuk membuat satu atau dua huruf besar saja.

15. Pemundur kereta (Back spacer), gunanya untuk memundurkan kereta bila ada huruf yang kurang terang diketiknya atau lompat. Maka untuk mengulagi ketikan yang kurang terang ini, dipakailah back spacer ini. Tuts ini biasa ditulis :Back” ada juga yang memakai tanda panah.

16.Tanda hitam dan merah ( two colours switch-red and black), alat ini gunanya untukmengatur pita mesin . Jika alat ini ditarik ke atas akan keluarlah huruf-huruf hitam dan sebaliknya ke bawah huruf-huruf meah.

17. Papan spasi (Space bar). Supaya diantara tiap-tiap perkataan yang diketik ada

renggangnya, maka dalam tiap-tiap perkataan harus digunakan satu spasi, yaitu dengan menekan papan spasi satu kali. Jadi nantinya perkataan-perkataan yang diketik tidak berdempatan satu sama lainnya.

18.Lonceng (bel). Bila bel ini berbunyi, menandakan bahwa baris ketikan sudah hampir habis. Biasanya sesuadh bel berbunyi, kita masih dapat mengetik 5 atau 6 huruf lagi.


Angka-angka dan tanda-tanda

Pada tiap-tiap mesin tik terdapat angka-angka dan tanda-tanda, angka-angka terdapat di barisan tuts paling atas dan terdiri dari 2 sampai 9, sedangkan nol dan angka satu dapat dibuat dengan menekahn huruf “o” besar dan hurur “L”

Adapun tanda-tanda yang terdapat pada mesin tik ada 2 (dua) macam. Pertama tanda baca dank e dua tanda kata. Tanda-tanda baca terdiri dari : titik (.), Koma (,) tanda Tanya (?) tanda seru (!) dsb, sedangkan tanda kata terdiri dari tanda aksen (“) tanda ringkas


Papan tuts

Pada mesin-mesin ketik yang modern kebanyakan mempunyai 4 baris tuts. Baris yang laing atas untuk angka-angka dan tanda-tanda umum, sedangkan 3 baris di bawahnya untuk hruf-huruf, tanda-tanda baca dan tanda-tanda kata.


Pita Mesin Tik

Pita yang umum dipegunakan untuk mesin-mesin kantor ialah yang berwarna hitam dan berukuran 13 mm. Pita ini dapat dipakai pada setiap mesin tik model standar. Ada juga yang berukuran 11 mm. Untuk menjaga supaya pita mesin jangan lekas rusak, baiknya diatur demikian; misalnya 1 minggu dipakai yang bagian atas , 1 minggu berikutnya yang bagian bawah.


K a r b o n

Karbon ada yang berwarna hitam, biru dan merah, tapi yang banyak dipergunakan di kantor-kantaor adalah yang berwarna hitam. Jika kita mengetik suraaaaat yang membutuhkan tembusan, haruas memakai karbon. Kalau karbon yang dipakai itu terdiri dari satu warna (misalnya hitam semua), maka baiknya kertas yang akan diketik itu diberi nomor-nomor. Umpanya yang bernomor 1 untuk kepala jawatan, bagian 2 untk bagian adminstrasi, nomor 3 untuk bagian pembukuan, nomor 4 untuk arsip dan seterusnya, tetapi untuk membuar fakataur-faktur, order-order pesanan dan formulir-formulir lainnya yang biasanya diketik beberapa rangkap, baiknya faktur-faktur tsb diberi cetakan : original artinya lembaran asli, duplicaat ( lembar ke 2), threeplicaat (lembar ke tiga), quarplicaat (lemar ke empat) dst.

Yang perlu diperhatikan dengan pemakaian karbon-karbon , heandaknya dijaga betul supaya karbon-karbon yanga dipasang jangan sampai ada yang terbalik, sebaiknya sebelum mulai mengetik periksalah dulu, apakah pemasangan karbon tidak terbalik.


Tabulator

Gunanya atabulator ialah untuk memudahkan kepada kita bila akan mengtik daftar bilangan yang panjang-panjang, kita tentu mengtahui bahwa mengetik daftar angka-angka akan memakan banyak saktu dan seringkali terjadi kesalahan, tetapi dengan memakai tabulataor akan terhindarnya terjadinya kesalahan-kesalahan dan pekerjaan dapata dilakukan secara cepat. Tabulator ada 2 (dua) macam , yaitu

  1. Tabulator secara satu-satu

  2. Tabulator secara decimal.

Mesin tik yang modern mempunyai tuts yang bertuliskan “TAB” yang aberarti

tabulator, Jika tuts ini kita tekan, kereta akan meluncur ke kiri, kalau kita menghendaki supaya kereta berhenti pada tempat tertentu, maka tuts yang bertuliskan “S” (set) pada saat itulah kereta akan berhenti, tuts yang bertuliskan S terkadang ditulis “Set” atau “Tab Set” ( atau dengan tanda tambah (+) gunanya untuk menghentikan kereta yang sedang meluncur ke kiri. Ada lagi tuts yang bertuliskan “Teb-Rel atau “Tab Fre” atau “Tab Clear” (atau dengan tang negative (-) artinya untuk melepaskan tabulator.

Pada waktu ini oleh IBM (Internatioanl Business Machine Corporation) telash dibuat mesin tik yang sangat modern, mesin ini dilengkapi dengan alat pembaca elektronik dan dipergunakan khusus untuk pekerjaan tik yang banyak memakai tabulator.

Seperti kita ketahui, pada perusahaan-perusahaan besar seringkali dibuat beribu-ribu daftar angka-angka yang bekolom, untuk mengetik daftar-daftar bilangan atau statistic, para juru tik akan terus menerus menggunakan tabulator. DEngan adanya mesin tik model baru itu, para juru tik sekarang tiadak lagi memukul tabulatos. Formulir –formulir yang akan diketik cukup diberi garis-garis tegak lurus dengan tinta istimewa, yang mengalirkan gerakan ekektronis, sehingga mesin ketik dapat mengerjakan tabulator secra otomatis. Mesin tik model ini dapat dipakai untuk segala macam pekerjaan tik biasa, dan cara menggunakannya tidak begitu sukar.


Perkembangan TIK

Bila dilacak ke belakang, terdapat beberapa tonggak perkembangan teknologi yang secara nyata memberi sumbangan terhadap eksistensi TIK saat ini. Pertama adalah temuan telepon oleh Alexander Graham Bell pada tahun 1875. Temuan ini kemudian ditindaklanjuti dengan penggelaran jaringan komunikasi dengan kabel yang melilit seluruh daratan Amerika, bahkan kemudian diikuti pemasangan kabel komunikasi trans-atlantik. Inilah infrastruktur masif pertama yang dibangun manusia untuk komunikasi global. Memasuki abad ke-20, tepatnya antara tahun 1910-1920, terealisasi transmisi suara tanpa kabel melalui siaran radio AM yang pertama (Lallana, 2003:5). Komunikasi
suara tanpa kabel segera berkembang pesat, dan kemudian bahkan diikuti pula oleh transmisi audio-visual tanpa kabel, yang berwujud siaran televisi pada tahun 1940-an. Komputer elektronik pertama beroperasi pada tahun 1943, yang kemudian diikuti oleh tahapan miniaturisai komponen elektronik melalui penemuan transistor pada tahun 1947, dan rangkaian terpadu (integrated electronics) pada tahun 1957. Perkembangan teknologi elektronika, yang merupakan soko guru TIK saat ini, mendapatkan momen emasnya pada era perang dingin. Persaingan IPTEK antara blok Barat (Amerika Serikat) dan blok Timur (eks Uni Sovyet) justru memacu perkembangan teknologi elektronika lewat upaya miniaturisasi rangkaian elektronik untuk pengendali pesawat ruang angkasa maupun mesin-mesin perang. Miniaturisasi komponen elektronik, melalui penciptaan rangkaian terpadu, pada puncaknya melahirkan mikroprosesor. Mikroprosesor inilah yang menjadi ‘otak’ perangkat keras komputer, dan terus berevolusi sampai saat ini.
Di lain pihak, perangkat telekomunikasi berkembang pesat saat mulai diimplementasi-kannya teknologi digital menggantikan teknologi analog yang mulai menampakkan batas-batas maksimal pengeksplorasiannya. Digitalisasi perangkat telekomunikasi kemudian berkonvergensi dengan perangkat komputer yang dari awal merupakan perangkat yang mengadopsi teknologi digital. Produk hasil konvergensi inilah yang saat ini muncul dalam bentuk telepon seluler. Di atas infrastruktur telekomunikasi dan komputasi inilah kandungan isi (content) berupa multimedia, mendapatkan tempat yang tepat untuk berkembang. Konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia inilah yang menjadi ciri abad ke-21, sebagaimana abad ke-18 dicirikan oleh revolusi industri. Bila revolusi industri menjadikan mesin-mesin sebagai pengganti ‘otot’ manusia maka revolusi digital (karena konvergensi telekomunikasi-komputasi-multimedia terjadi melalui implementasi teknologi digital) menciptakan mesin-mesin yang mengganti (atau setidaknya meningkatkan kemampuan) ‘otak’ manusia.
Indonesia pernah menggunakan istilah telematika (telematics) untuk maksud yang kurang lebih sama dengan TIK yang kita kenal saat ini. Encarta Dictionary mendeskripsikan telematics sebagai telecommunication+informatics (telekomunikasi+informatika) meskipun sebelumnya kata itu bermakna science of data transmission. Pengolahan informasi dan pendistribusiannya melalui jaringan telekomunikasi membuka banyak peluang untuk dimanfaatkan di berbagai bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Ide untuk menggunakan mesin-belajar, membuat simulasi proses-proses yang rumit, animasi proses-proses yang sulit dideskripsikan, sangat menarik minat praktisi pembelajaran. Tambahan lagi, kemungkinan untuk melayani pembelajaran yang tak terkendala waktu dan tempat, juga dapat difasilitasi oleh TIK. Sejalan dengan itu mulailah bermunculan berbagai jargon berawalan e, mulai dari e-book, e-learning, e-laboratory, e-education, e-library dan sebagainya. Awalan e- bermakna electronics yang secara implisit dimaknai berdasar teknologi elektronika digital.

SMPN 1 DENPASAR

Sekolah yang terletak ditengah-tengah kota ini beralamat di Jl. Soerapati no.2 Denpasar. Saat ini, SMP 1 sudah mempunyai kepala sekolah baru. Yaitu, A.A. Gde A. Rimbya Temaja, MaG. Sekolah ini mempunyai 22 kelas. Terdiri dari 2 kelas percepatan, 6 SBI, 2 bilingual, dan sisanya reguler.

komputer

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut prosedur yang telah dirumuskan. Kata computer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang perkerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.
Dalam definisi seperti itu terdapat alat seperti slide rule, jenis kalkulator mekanik mulai dari abakus dan seterusnya, sampai semua komputer elektronik yang kontemporer. Istilah lebih baik yang cocok untuk arti luas seperti “komputer” adalah “yang memproses informasi” atau “sistem pengolah informasi.”

Tentang Saya

Hai,, perkenalkan . . .

Namaku Ni Putu Pradnyani Paramita., biasanya dipanggil Prad . . .
Aku lahir di Denpasar 04 Desember 1994 . . .
sEkarang eku bersekolah di SMPN 1 Denpasar,, kelas IXG (geGer cLaSs) dengan absen 19.. Setiap sabtu,, aku ikut ekskul jurnalistik yang dibimbing oleh Bu Sri Dewi and Pak Rai Yasa. . Aku paling suka sama pelajaran bhs.inggris and paling nggakn suka fisika . . .
Hobiku ituw baca novel, dengerin mudik N nonton tv (he..he) cita-citaku jadi seorang pengusaha yang sukses (kalo bsa sih) . .

It's a little information about me . . .
Thank's "_"
 

Design By:
SkinCorner